0%
Loading ...

RECENT POST

Saya menjumpai banyak perusahaan yang mengagendakan Kegiatan Team Building Tahunan dengan tujuan akan tercipta Spirit Teamwork Antar Unit Kerja yang lebih erat lagi. Untuk menghilangkan kasus SILO: Ketidakterpaduan kerja antar Unit Kerja alias Kerja sendiri-sendiri dan saling melempar kesalahan bilamana ada kegagalan yang muncul.

Dari pengamatan saya, tampaknya tujuan Teamworking yang harmonis tersebut tampaknya kok sulit terwujud. Lha wong SILO tersebut muncul secara SISTEMIK secara organisasi. Sampai kapan pun tetap akan muncul SILO kalau tidak diselesaikan secara SITEMIK juga.

Contoh:

Misalnya, Saya adalah Manager Marketing dan Sales yang tidak mampu mencapai target Revenue karena Tim Sales saya tidak mampu menjalankan perannya dengan benar. Maka saya akan disalahkan habis-habisan. Saya tidak bisa berdalih bahwa ini semua karena Tim Sales yang disediakan oleh Pihak Human Capital Department jauh dari Profil ideal Tim Sales yang tepat.

Saya adalah Expert dalam menjalankan Sales bukan ahli dalam menganalisa Pikiran Bawah Sadar dari Tim Sales saya. Yang menjadi EXPERT di bidang SDM adalah Human Capital Department. Jadi saya sebagai Manager Marketing & Sales harusnya tinggal terima Tim Sales dengan profil yang tepat untuk bisa mendobrak target market. Jadilah saya menjadi bulan-bulanan kesalahan karena tidak mempu mengelola Tim Sales dengan benar

Demikian juga mengenai isu: Keuangan, IT, Procurement, Kepatuhan terhadap regulasi, dan sebagainya. Tanpa Model HCM maka proses saling menyalahkan akan terus muncul karena permasalahan yang bersifat SISTEMIK tersebut.

Model Human Capital Management dapat memberikan solusi perihal SILO SISTEMIK tersebut karena HCM mengedepankan prinsip bahwa setiap Kepala Unit Kerja (Terutama semua Unit SUPPORT) adalah The Real Expert di bidangnya masing-masing dan ini tidak boleh ditawar dan yang dipastikan akan dapat memberhasilkan Perusahaan melalui bidang kerja masing-masing.

DAN, Tentu saja semua Kepala Unit Kerja mau tidak mau harus berkolaborasi untuk membuktikan bahwa KPI nya sebagai The Real Expert tercapai di lingkup Perusahaan. Disinilah muncul solusi Teamworking yang SISTEMIK.

Pertanyaannya: Bagaimana kalau ada Kepala Unit Kerja yang ternyata belum mencapai The Real Expert? Nah, jawabannya adalah ya di EXPERTkan dengan program khusus……

Scroll to top