0%
Loading ...

RECENT POST

Keberadaan Middle Management Level adalah kunci BERHASIL atau TIDAK BERHASIL nya satu Perusahaan Bisnis. Middle Management adalah Level Eksekusi atau Pelaksana dalam merealisasikan Misi Bisnis Perusahaan. Middle Manajemen Level adalah semua Unit Kerja yang ada di Perusahaan.

Sebagai peran strategis yang menentukan Berhasil atau Tidak Berhasilnya capaian Misi Bisnis Perusahaan, maka Unit Kerja harus dipimpin oleh Sosok Kepala Unit Kerja yang memiliki kualifikasi “The Business Expert” di bidangnya masing2. Mengapa? Secara logika saja bahwa kalau Kepala Unit Kerjanya bukan The Business Expert di Bidang nya, maka kita bisa membayangkan bagaimana hasil OUTCOME dari Unit Kerja tersebut. Pastinya kurang Maksimal dan mungkin cenderung gagal!

Kita fokus di semua Unit Kerja ya, baik Unit Kerja SUPPORT dan Unit Kerja BISNIS. Dan, Indikator Dampak Hasil Kerja dari setiap The Expert tersebut harus BERDAMPAK secara Company Wide. Artinya: Setiap Unit Kerja terutama Unit SUPPORT mampu memunculkan DAMPAK di bidang EXPERT nya masing2 sehingga Bisnis Perusahaan berhasil. Nah, Keberhasilan Bisnis Perusahaan sangat didukung oleh setiap Unit Kerja. Jadi, adalah tugas utama dari setiap EXPERT masing2 di Unit Kerja untuk berkolaborasi dengan Unit Kerja lain untuk memberhasilkan Unit Kerja lain….. Bukan malah memunculkan kondisi saling lempar ketidak mampuan dan malah saling menyalahkan antar Unit. Misalnya: Seorang Marketing Manager ya dia adalah The Real Expert di bidang Business dan Marketing, dia tidak se Expert di bidang Manajemen Keuangan, Manajemn SDM, Manajemen Keamanan, Manajemen IT, Manajemen AI, dan sebagainya.

Tetapi masih banyak yang beranggapan bahwa kalau sdh menjadi Kepala Unit maka harus sdh menjadi The Business Expert dalam segala hal. Padahal untuk menjadi The Expert di bidang MSDM perlu kuliah sampai S3, demikian juga untuk yang lain. Apakah Marketing Manager harus kuliah yang mendalam di bidang MSDM? Kan tidak to…

Jadi Level Middle Management harus dikelola dengan Model Manajemen Kinerja dengan mengaplikasikan Model Manajemen Kolaborasi antar Unit Kerja sehingga muncul kolaborasi antar EXPERTS di Perusahaan yang terstruktur atau secara Sistemik bukan hanya dengan himbauan saja…..

Untuk memfasilitasi Sistem Manajemen Antar Unit Kerja ini, maka Model Job Description harus disesuaikan …….!

Scroll to top