0%
Loading ...

RECENT POST

Human Capital Management tidak hanya sekadar mengelola karyawan, tetapi juga HARUS berfokus pada bagaimana setiap posisi dalam perusahaan dapat memberikan dampak nyata terhadap bisnis Perusahaan. Artinya, setiap jabatan di Perusahaan , TANPA TERKECUALI, harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan OUTCOME atau hasil Kerja yang MEMBERHASILKAN Misi Bisnis Perusahaan.

Setiap posisi dalam perusahaan HARUS memiliki rumusan dampak bisnis yang jelas. Rumusan ini harus mudah dipahami oleh karyawan yang menjabat, sehingga mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana kontribusi mereka mempengaruhi kesuksesan perusahaan secara keseluruhan. Setiap Jabatan harus di disain untuk memberikan ROI bagi perusahaan (Human Capital).

Sebagai contoh sederhana, mari kita lihat posisi Cleaning Service (OB) di lobi utama gedung perusahaan besar. Meskipun terlihat seperti pekerjaan yang sederhana, dampak bisnis dari seorang OB di sana sangat signifikan. Seorang OB yang menjaga kebersihan dan kerapian lobi gedung perusahaan akan menciptakan kesan pertama yang baik bagi tamu atau pelanggan. Hal ini akan membangun citra perusahaan (Corporate image) dan citra merek (Brand Image) yang profesional di mata mereka. Dengan kata lain, kinerja seorang OB tidak hanya tentang membersihkan, tetapi juga tentang membangun Reputasi Perusahaan.

Nah, untuk menghasilkan dampak bisnis atau Outcome dari posisi tersebut, diperlukan Model Manajemen Kinerja yang efektif. Model ini harus bisa mengukur sejauh mana seorang karyawan menghasilkan Hasil Kerja yang berDAMPAK ke Misi Bisnis Perusahaan. Capaian Dampak Hasil Kerja tersebut HARUS dapat dimunculkan dengan SKOR yang Transparan dan Obyektif. Skor ini nantinya akan menjadi acuan untuk mengevaluasi kinerja karyawan dan memastikan bahwa mereka berkontribusi terhadap Keberhasilan Bisnis Perusahaan atau Tidak.

Jika untuk posisi OB saja rumusan dampak bisnisnya dapat dibuat dengan mudah, apalagi untuk posisi-posisi lain yang lebih kompleks, seperti staf ahli, manajer, atau bahkan Kepala Unit Kerja. Semakin tinggi level jabatan, semakin besar pula dampak bisnis yang dihasilkan. Oleh karena itu, rumusan dampak bisnis untuk posisi-posisi ini harus dirancang dengan lebih detail dan strategis.

Rumusan dampak bisnis ini tidak boleh hanya sekadar teori, tetapi harus tercantum secara jelas dalam dokumen Deskripsi Pekerjaan (Job Description) dari setiap Jabatan yang ada di perusahaan. Dengan begitu, setiap karyawan memiliki panduan yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dengan ukuran yang jelas dalam memberhasilkan Bisnis Perusahaan baik SDM yang ada di jabatan di Unit BISNIS maupun jabatan di Unit SUPPORT.

Dengan menerapkan pendekatan ini, perusahaan tidak hanya mengelola sumber daya manusia secara efektif, tetapi juga memastikan bahwa setiap karyawan, dari level terendah hingga tertinggi, memahami peran mereka dalam memberikan DAMPAK hasil kerja untuk memberhasilkan Misi Bisnis Perusahaan. Hal ini akan menciptakan sinergi yang kuat antara kinerja individu dan kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.

Dengan kata lain, Human Capital Management yang baik tidak hanya tentang mengelola karyawan, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap posisi dalam perusahaan memberikan nilai tambah yang nyata bagi bisnis.

Scroll to top