0%
Loading ...

RECENT POST

Sebelum melanjutkan bagaimana “Potret HR” masa kini, saya ingin menjelaskan istilah yang sering saya munculkan di rangkaian artikel yang saya publish di Linkedin yaitu “MISI BISNIS PERUSAHAAN” supaya mendapatkan gambaran yang sama mengenai hal ini. Ini beda dengan VISI BISNIS PERUSAHAAN.

Misi Utama Bisnis pastilah untuk mendapatkan Target Profit di akhir tahun. Dan, agar profit yang didapat terjamin “AMAN” tanpa ada potensi LOSS atau PEMBOROSAN FINANSIAL, maka diperlukan dukungan KEBERHASILAN dari berbagai aspek, seperti:

1. Tercapainya: Setiap individu KARYAWAN memberikan Dampak Hasil Kerja ke Bisnis Perusahaan (No Hidden HR Financial Loss)

2. Tercapainya: Tingkat Biaya SDM secara Total dibanding OMZET Perusahaan secara konsisten di level WAJAR (Sesuai standar Best Practice)

3. Tercapainya: Tingkat Biaya operasional Perusahaan yang konsisten di level Wajar Efisien. (Tidak ada Pemborosan)

4. Tercapainya: 100% Tingkat Kepatuhan terhadap semua regulasi. (Tidak ada Potensi Pinalti atau kasus hukum)

5. Tercapainya: 100% Tingkat keamanan perusahaan (Tidak ada kehilangan atau tindak kriminal di Perusahaan)

6. Tercapainya: Tingkat KEHANDALAN, KEAMANAN dan KEMUDAHAN Teknologi IT dan AI yang terbukti Memudahkan atau Mempercepat proses bisnis Perusahaan (Tidak ada Potensi Gangguan Operasional Perusahaan)

7. Tercapainya: Kondisi Semua barang sediaan atau kebutuhan operasional perusahaan selalu tersedia setiap saat dengan Biaya Wajar Efisien, Tepat Spesifikasi, selalu dalam kondisi prima untuk digunakan. (Tidak ada Pemborosan Nilai Barang Sediaan)

8. Dan aspek lain seperti:
a. Aspek Kesehatan dan Keamanan lingkungan (Tidak ada Potensi Pinalti dan Kasus Hukum)
b. Aspek Legal (Tidak ada Potensi Kasus Hukum)
c. Aspek Hubungan dengan Masyarakat (Tidak ada Potensi Ancaman Citra Perusahaan dan Citra Produk)
d. Dan aspek-aspek lainnya

Jadi Misi Bisnis adalah bagaimana mengendalikan berbagai aspek yang mencakup: Target REVENUE, Target EFISIENSI Biaya Operasional Operasional, Target KEPATUHAN terhadap semua regulasi yang harus dipatuhi (Zero Business Risk).

Jadi bagaimana Perusahaan dapat memastikan agar Capaian Profit tidak diganggu dengan PEMBOROSAN FINANSIAL dan ANCAMAN PINALTI karena pelanggaran regulasi.
Setiap unsur Misi Bisnis biasanya dikendalikan oleh Unit Kerja yang berbeda-beda karena membutuhkan Sosok Kepala Unit Kerja yang AHLI dengan Kemampuan Khusus yang berbeda-beda: Unit SDM, Unit Legal, Unit F&A, Unit IT, Unit Pengadaan, dan sebagainya
Demikian juga mengenai aspek SDM yang Nota Bene merupakan Penentu Keberhasilan Bisnis Perusahaan. Yang menjadi PAKAR dalam hal SDM adalah Departemen HC.

Jangan menyalahkan Unit Kerja lain kalau ada SDM yang tidak perform. Karena Unit Kerja lain bukan The Real Expert di bidang pengembangan KSA (Knowledge, Skill, Attitude) dari setiap individu SDM. Karena setiap individu Karyawan memiliki keunikan sendiri – sendiri (Diversity of Mindset) yang bisa dikelola dengan berbagai metode atau ilmu yang sangat khusus. Unit Lain adalah PAKAR di bidang teknis mereka masing – masing dan mereka membutuhkan bantuan untuk berkolaborasi dengan bagian HC untuk mengoptimalkan KSA dari SDM di Unit Kerja masing – masing agar menjadi Tim yang expert.

Nah kalau di HC juga tidak mampu memberikan bantuan untuk meng Expertkan SDM di Uint Kerja lain …. ya habis cerita, karena prinsip utamanya adalah: “Aspek SDM lah yang menentukan keberhasilan atau kegagalan Bisnis Perusahaan”. Apakah training dengan judul “HC for Non HC” adalah menarik bagi Kepala Unit Kerja lain dan membuat mereka menjadi Hebat dalam mengelola DIVESITY OF MINDSET tersebut????? Kok saya meragukan hal tersebut. Tetap yang harus expert di bidang HCM adalah Kepala Unit HC.

———————————————————————————————–

Bagaimana Tata Kelola setiap Unit Kerja untuk menghindari Potensi Ancaman tersebut?
Hal ini dapat saya sampaikan di artikel mendatang…..

Scroll to top