Kita mengenal Dashboard capaian kinerja bisnis Perusahaan. Jajaran Direksi pasti sangat ingin tahu perkembangan semua INDIKATOR yang menyentuh aspek Finansial Perusahaan se update dan sesering mungkin.

Berdasarkan diskusi dengan beberapa Jajaran Direksi di beberapa Perusahaan, Semakin kesini mereka semakin lebih tertarik dengan Dashboard yang menyentuh aspek Profit, Revenue, Biaya Operasional dan Tidak adanya POTENSI PINALTI. Beberapa contoh Top Priority BUSINESS ACHIEVEMENT INDICATOR:
TOP TARGET dan REALISASI OUTCOME (Sangat Menarik bagi Direksi)
- Target Profit => Laporan Berkala: Data Capaian Target Profit
……………………………….
SUB TARGET dan REALISASI OUTCOME Operasional Bisnis Perusahaan:
Berbagai Laporan Perkembangan Data Kinerja Outcome BISNIS secara berkala yang mencakup:
- Laporan Berkala: Data Perkembangan Capaian Target Revenue
- Laporan Berkala: Data Perkembangan Capaian Jumlah Produk Terjual
- Laporan Berkala: Data Perkembangan Capaian Target Produksi
- Laporan Berkala: Data Perkembangan Tingkat Biaya Operasional Setiap Unit Kerja
- Laporan Berkala: Data Perkembangan jumlah Pelanggaran di setiap Unit Kerja
- Laporan Berkala: Data Perkembangan Market Share (Untuk Pengembangan Bisnis)
………………………………………………………………………………………………………………….
- Laporan Berkala: Data Perkembangan Tingkat Kepatuhan thd semua Aturan
- Laporan Berkala: Data Perkembangan Capaian Tingkat Outcome setiap Unit Kerja.
- Laporan Berkala: Data Perkembangan Capaian Tingkat Outcome Karyawan di setiap UKER
- Laporan Berkala: Data Perkembangan Capaian Total Biaya SDM Perusahaan
Dari data Business Related Indicators tersebut diatas, Direksi sudah bisa menyimpulkan apakah Organisasi Bisnisnya Berhasil atau Tidak Berhasil.
DATA KEGIATAN yang MULAI KURANG MENARIK bagi DIREKSI:
- Data Jumlah dan komposisi karyawan
- Data Kinerja Rekrutmen dan Seleksi
- Data Kegiatan Pelatihan SDM, Coaching, Counseling
- Data PROSES Evaluasi Kinerja SDM yang tidak berbasis Outcome
- Kegiatan QC
- Kegiatan Seleksi Calon …..
- Data kedisipinan SDM
- Data Ketepatan dan Keakuratan gaji bulanan
- Data Proses Organisation Development
- Data Proses Talent Management
- Kegiatan Survey …..
- Kegiatan Assessmen
- Dan sebagainya
Semakin kesini, Direksi semakin hanya ingin fokus ke Data Tangible Business Outcome yang secara nyata menyentuh aspek Profit dan untuk Pengembangan Bisnis kedepannya. Dari data capaian Outcome ini, Direksi dapat menyimpulkan NILAI KINERJA setiap Unit Kerja dan Setiap Karyawan di Perusahaan, Tanpa menggunakan model atau sistem Penilaian Kinerja yang ribet.

Bilamana setiap Kepala Unit Kerja sudah berada di level Expert di bidangnya, pastinya Ka Unit Kerja tersebut dapat memberikan solusi yang Efektif dan Efisien untuk mencapai Target Outcome Tertingginya. Sehingga, Proses Problem Solving berbagai isu di level Middle Management tidak perlu melibatkan Jajaran direksi lagi. Semua pastinya sdh bisa diatasi di Level Eksekusi dan capaian Target Unit Kerja bisa tercapai dengan efektif dan efisien.
Dari Data Kinerja OUTCOME ini, Direksi dapat mengetahui mana Kepala Unit Kerja yang memang Expert dan Belum Expert. Yang belum expert harus segera di expertkan. Mustahi bahwa Outcome Unit Kerja bisa mencapai Target Outcomenya kalau Kepala Unit nya belum Expert (Credibility, Integrity & Persuasive Communication Skills).
KESIMPULAN:
- Mengukur Human Excellence adalah mengukur Dampak dari Outcome yang dihasilkan seseorang bagi Pihak Lain yang membutuhkan Jasa atau Produk yang dihasilkan untuk mencapai Kebutuhan yang diinginkan oleh Pihak Lain tersebut.
- Inilah pentingnya untuk memahami Tata Kelola Organisation Capital dan Tata Kelola Human Capital yang benar.
- Jadi saat ini, prinsip bisnis nya adalah: Kalau ada SDM maka Target Bisnis Perusahaan PASTInya Tercapai. Kalau tidak tercapai maka PASTI ada prinsip atau Tata Kelola yang belum efektif dan efisien.
